Uncategorized

Siswa SMK yang Temukan Bug Langka di Google Dapat Hadiah Rp76 Juta

Emmysquaredbk  –  Seperti yang ditunjukkan oleh Abdullah Mudzakir, siswa kelas 12 RPL SMKN 8 Semarang, dunia hacker ternyata tidak hanya tentang kejahatan tindakan mereka juga dapat membantu menemukan masalah dalam sistem keamanan sekaligus memperkuat sistem keamanan tersebut.

Dzakir—panggilan akrab Abdullah Mudzakir—baru-baru ini menjadi viral karena prestasinya yang luar biasa—berhasil menemukan bug atau kesalahan keamanan di sistem keamanan Google. Google memberikan hadiah sebesar 5.000 dolar AS, atau sekitar Rp 76 juta rupiah, atas penemuannya.

Banyak warganet ingin tahu bagaimana seorang siswa SMK dapat menemukan bug Google yang langka. Kegigihan Dzakir untuk belajar dan berkarya patut diacungi jempol, meskipun dia masih sangat muda. Mudzakir tidak menyerah meskipun dia harus meminjam laptop kredit kakaknya sampai WIFI di angkringan terpasang

Dalam empat kesempatan sebelumnya, Zakir menemukan kesalahan dan melaporkannya kepada Google, tetapi laporan tersebut ditolak.

Abdullah Mudzakir, atau Dzakir, remaja usia 18 tahun yang berasal dari Dusun Karangbolo, menceritakan bahwa ia telah berpartisipasi dalam sayembara sejak awal tahun 2021, tetapi beberapa kali gagal.

Dzakir menyatakan bahwa ia telah melaporkan kelima kali, dan pada keempat kalinya, ia telah diharuskan untuk menelan pil kegagalan. Namun, karena dia tidak menyerah begitu saja, bersama dengan temannya, laporannya diterima Google.

Bagi Dzakir, proses menemukan bug tersebut tidak mudah. Google tidak langsung mempercayainya, dan Dzakir harus berdebat dengan mereka selama hampir setengah bulan. Saat laporannya ditolak, ia mengajukan banding dengan membuat video yang mendetail tentang kesalahan sistem Google yang ditemukan.

Google memberikan hadiah sebesar 5 dolar AS, atau sekitar 76 juta rupiah, kepada Dzakir atas penemuannya. Selain itu, Dzakir menerima kartu bug hunters Google khusus yang diberikan kepada seseorang yang memiliki kemampuan untuk hack dan menemukan celah keamanan dalam sistem Google.

Dzakir menyatakan bahwa bug yang dia temukan ini merupakan salah satu yang cukup langka, yang berarti bahwa bug tersebut jarang ditemukan oleh pemburu celah keamanan (pemburu bug) lain dan termasuk dalam kategori yang sangat berbahaya dan rentan. Hasil penelitian ini sangat penting untuk sistem yang dimiliki Google.

Dzakir menyatakan bahwa ia berencana mengambil kursus internasional untuk meningkatkan kemampuan informasi tekhologinya (IT). Dia akan menggunakan uang yang diperoleh dari hasil pencarian bug Google. Ia juga ingin membeli laptop, dan orangtuanya akan mendapatkannya.

Dzakir sebelumnya tidak mendapatkan restu dari orangtuanya, bahkan sampai pinjam laptop dan mencari Wi-Fi di angkringan.

Perjuangan Dzakir tidak selesai dalam sekejap mata. Ia menceritakan bahwa sebelum memasuki dunia hacking, ia belajar programming dan networking, tetapi ia tidak merasa cocok. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk berkarir dalam hacking. Dzakir lebih mudah memahami cara kerjanya karena dia sudah tahu dasar-dasarnya. Dia kemudian belajar sendiri. Sampai Anda masuk ke komunitas Salatiga yang memiliki risiko keamanan.

Baca Juga Tempat Selfie Terbaik di Boyolali Selo Baru

Dzakir menceritakan bahwa orangtuanya pernah menolaknya untuk menjadi hacker atau pencuri bug. Namun, setelah dia memberi tahu orangtuanya bahwa dunia hacker memiliki efek positif yang tidak selalu buruk, mereka akhirnya mengizinkannya.

Ternyata, Zakir menggunakan laptop kreditan kakaknya untuk belajar keamanan siber untuk membantu Google. Ternyata orang tua Dzakir tidak dapat membayar sepenuhnya untuk laptop tersebut, jadi sistem kredit digunakan untuk membelikannya. Sejak dia menyelesaikan tugas akhir, kakaknya tidak menggunakan laptop kreditan tersebut lagi. Dzakir juga memainkannya dengan niat awal untuk bermain gim. Namun, ternyata laptop tersebut tidak dapat digunakan untuk bermain gim. Pada akhirnya, ia menggunakannya untuk belajar pemograman komputer.

Dzakir juga menghadapi masalah karena rumahnya tidak memiliki jaringan internet. Dia rela pergi ke angkringan setiap hari untuk mendapatkan jaringan WiFi untuk kegiatan belajarnya. Perjuangannya akhirnya berhasil karena ia semakin mahir dalam hacking. Meskipun dari kecil, cita-citanya adalah menjadi seorang kiai seperti ayahnya, ia bertekad untuk terus mengembangkan kemampuannya dan mendirikan bisnis sendiri. Emmysquaredbk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *